InfoSAWIT, JAKARTA — Pada akhir tahun 2022 lalu, Uni Eropa menginisiasi Kesepakatan Hijau Eropa yaitu Kesepakatan dicapai pada Mekanisme Penyesuaian Perbatasan Karbon (CBAM). Bila mengacu pada penjelasan resmi website resmi European Union (EU) yang bertajuk European Green Deal: Agreement reached on the Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), maka penjelasan maksud dari inisiasi Kesepakatan Hijau Uni Eropa (UE) bisa didapatkan.
CBAM adalah alat penting UE untuk menetapkan harga yang wajar atas emisi karbon selama produksi barang intensif karbon yang memasuki pasar UE, dan untuk mendorong produksi industri yang lebih bersih di negara-negara non-UE.
Kesepakatan juga akan dilengkapi dengan revisi Sistem Perdagangan Emisi (Emissions Trading System/ETS), dengan negosiasi yang berlangsung pada akhir tahun 2022 lalu, dan akan menyelaraskan penghentian alokasi tunjangan gratis, dengan pengenalan CBAM untuk mendukung dekarbonisasi pada industri di Uni Eropa.
Menurut Uni Eropa, perubahan iklim adalah masalah global yang membutuhkan solusi global. Saat UE meningkatkan ambisi iklimnya sendiri, dan selama kebijakan iklim yang kurang ketat berlaku di banyak negara non-UE, ada risiko yang disebut “kebocoran karbon’.
Kebocoran karbon terjadi, ketika perusahaan yang berbasis di UE memindahkan produksi intensif karbon ke luar negeri, kepada negara-negara di mana kebijakan iklim yang kurang ketat diterapkan daripada di UE, atau ketika produk UE digantikan oleh produk impor, yang lebih intensif menghasilkan karbon.
Sebab itu, menurut President European Commission, pada pertemuan akhir tahun lalu (13/12/2022), antara Dewan CBAM dengan Parlemen Uni Eropa, menyambut positif atas kesepakatan politik kedua belah pihak yang terjadi.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen pada pertemuan tersebut, berkata, “Saya menyambut baik kesepakatan politik yang dicapai pagi ini, atas proposal Komisi untuk Mekanisme Penyesuaian Perbatasan Karbon. Ini adalah bagian utama dari Kesepakatan Hijau Eropa kami, mencegah risiko kebocoran karbon. Ini adalah langkah maju yang besar, karena kami akan meningkatkan ambisi iklim kami.” (T1)
Sumber Berita : infosawit.com