“Berdasarkan perhitungan, tutupan kebun sawit nasional seluas 16,38 juta hektar berkontribusi pada penyerapan 2,2 miliar ton CO2 setiap tahun,” ucapnya.
“Selain itu program biodiesel atau B30 untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, telah mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 29,5 juta ton setara CO2 di tahun 2022. Artinya, kontribusi kebun sawit nasional ternyata cukup besar dalam pengendalian perubahan iklim,” kata Ma’ruf.
Informasi soal sawit tak sebabkan pemanasan global perlu disampaikan kepada publik. Sehingga, masyarakat internasional sebagai salah satu konsumen CPO Indonesia tidak lagi terpengaruhi kampanye negatif kelapa sawit.
“Jika fakta-fakta tersebut terkomunikasikan dengan baik, maka diharapkan masyarakat internasional khususnya akan lebih memahami, sehingga dapat menekan kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit,” katanya.
Sementara itu, Ketua GAPKI Eddy Martono, menyampaikan bahwa perlawanan terhadap kampanye negatif kelapa sawit sudah dilakukan sejak kepengurusan sebelumnya. Tindakan itu akan terus dilakukan pada kepengurusannya.
“Akan kita lanjutkan terus di periode seterusnya. Kita tak bisa sendiri, harus bersama Pemerintah,” katanya.
Menurut Eddy, jika kampanye negatif dibiarkan, makan pasar sawit Indonesia di internasional akan berkurang. Karena itu, Eddy menegaskan akan terus melawan kampanye negatif.
“Dampaknya akan bisa, kalau kita diamkan, pangsa pasar bisa turun. Tapi kita tidak diam. Kita lakukan upaya untuk lawan itu, dan berikan pengertian ke konsumen kita di Eropa,” katanya.
“Berdasarkan perhitungan, tutupan kebun sawit nasional seluas 16,38 juta hektar berkontribusi pada penyerapan 2,2 miliar ton CO2 setiap tahun,” ucapnya.
“Selain itu program biodiesel atau B30 untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, telah mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 29,5 juta ton setara CO2 di tahun 2022. Artinya, kontribusi kebun sawit nasional ternyata cukup besar dalam pengendalian perubahan iklim,” kata Ma’ruf.
Informasi soal sawit tak sebabkan pemanasan global perlu disampaikan kepada publik. Sehingga, masyarakat internasional sebagai salah satu konsumen CPO Indonesia tidak lagi terpengaruhi kampanye negatif kelapa sawit.
“Jika fakta-fakta tersebut terkomunikasikan dengan baik, maka diharapkan masyarakat internasional khususnya akan lebih memahami, sehingga dapat menekan kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit,” katanya.
Sementara itu, Ketua GAPKI Eddy Martono, menyampaikan bahwa perlawanan terhadap kampanye negatif kelapa sawit sudah dilakukan sejak kepengurusan sebelumnya. Tindakan itu akan terus dilakukan pada kepengurusannya.
“Akan kita lanjutkan terus di periode seterusnya. Kita tak bisa sendiri, harus bersama Pemerintah,” katanya.
Menurut Eddy, jika kampanye negatif dibiarkan, makan pasar sawit Indonesia di internasional akan berkurang. Karena itu, Eddy menegaskan akan terus melawan kampanye negatif.
“Dampaknya akan bisa, kalau kita diamkan, pangsa pasar bisa turun. Tapi kita tidak diam. Kita lakukan upaya untuk lawan itu, dan berikan pengertian ke konsumen kita di Eropa,” katanya.
Sumber Berita : news.detik.com