Jakarta, Gatra.com – 28 November 2018. Lelaki 75 tahun itu terbang ke Jeddah, Arab Saudi. di hadapan sederet akademisi dia bilang bahwa kelapa sawit itu pohon ajaib. “Palm Oil is an Incredible Tree,” tenang Sahat Sinaga bicara sambil memandangi para audiens nya itu yang nampak manggut-manggut.
Sebab orang Arab itu juga punya pohon sejenis palm yang sangat mereka hargai dan tumbuh di gurun pasir. Namanya pohon Kurma.
“Seperti penyampaian orang Mesir kuno bahwa pohon kurma itu adalah tanaman kehidupan. Dates palm is a tree of life,” Plt Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) ini menirukan ucapan itu saat berbincang dengan Gatra.com kemarin.
Lantas kenapa Palm Oil is an Incredible Tree? “Saya dan Direktur Eksekutif PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Dr. Tungkot Sipayung sama-sama menyatakan bahwa ada delapan elemen utama hingga kemudian dikatakan bahwa kelapa sawit itu pohon ajaib,” ujar ayah tiga anak ini.
Sahat pun cerita bahwa pohon kelapa sawit itu tumbuh subur di daerah katulistiwa dengan curah hujan yang tinggi, sekitar 3.000 mm/tahun dan mendapat sinar matahari sekitar 6-7 jam per hari.
Tanaman asal Afrika Barat bernama latin Elaeis Guineensis itu dibawa oleh Dr. D.T.Pryce, seorang peneliti Belanda ke Indonesia dan ditanam di Kebun Raya Bogor pada 1848.
“Singkat cerita, pada 1911 mulai lah ada perkebunan kelapa sawit di kawasan Sungai Liat (Aceh sekarang) dan Deli di Pantai Timur Sumatera Utara,” terangnya.
Selain mengandung minyak triglicerida, buah sawit juga kaya akan nutrisi alami. Hasil biomassa-nya berlimpah pula.
Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja, seorang peneliti dari Jurusan Teknik Kimia ITB, pada September 2018 membeberkan hal unik tentang minyak sawit. Ditinjau dari susunan molekulnya, minyak sawit adalah minyak bumi yang terkontaminasi oleh gugus Carboxyl.
“Kalau gugus carboxyl ini dihilangkan dengan proses cracking dan atau hidrogenasi, maka susunan molekul Asam Lemak Bebas minyak sawit itu persis sama dengan gugus hidro-karbon Pentadekana (Solar) dan Asam Lemak Bebas minyak kernel menjadi Udekana (Avtur),” Tatang menjelaskan.
“Nah, saya mau paparkan delapan kelebihan utama sawit itu. Pertama; satu-satunya jenis buah berminyak nabati yang menghasilkan dua jenis minyak sekaligus; Palmitik dan laurik,” Sahat mulai mengurai.
Palmitik tadi berasal dari daging buah, sementara laurik itu semacam minyak kelapa yang berasal dari inti sawit (kernel).
Kedua, kelapa sawit termasuk pohon penghisap air yang rendah ketimbang delapan jenis pohon hutan seperti Cemara, Lamtoro, Acasia, Sengon, Teh, Karet, Bambu dan Jati.
Jadi, teramat keliru kalau kemudian ada kelompok tertentu yang tak suka dengan sawit dengan alasan bahwa tanaman kelapa sawit pengisap air tebesar . Asal tahu saja, air yang diserap oleh kelapa sawit per tahun itu hanya sekitar 1.104 mm Lamtoro dan Bambu malah sekitar 3.000 mm air per tahun.
“Ketiga, minyak sawit memiliki komposisi asam lemak yang seimbang, sehingga akan berbentuk semi padat pada temperature ruang 30 derajat celcius. Komposisi asam lemak yang seimbang ini menjadikan minyak sawit banyak dipergunakan di pabrik susu, sebab komposisi asam lemaknya sangat mirip dengan air susu ibu,” ujarnya.
Keempat, kelapa sawit kaya akan nutrisi-mikro (Phytonutrients) antara lain; Carotenoids (pro-Vitamin A), Vitamin E (anti oxidant), Squalene, Phytosterols, Ubiquinone, Squalene dan Omega 6 and 9.
“Minyak sawit ini bisa dipakai sebagai vitamine supplement berkemampuan untuk mengurangi dan mencegah kurang vitamin (malnutrisi ) dan stunting,” Sahat mengurai.
Kelima, minyak sawit menjadi atu-satunya minyak nabati yang mengandung nutrisi “tocotrienols” yang punya kemanjuran untuk melindungi tubuh dari penyakit jantung dan kanker.
Keenam, minyak Sawit tidak mengandung lemak berbahaya bagi Kesehatan manusia seperti trans-fat. Itu makanya minyak sawit ini sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh US Food & Drug Association (FDA).
Ketujuh, Kelapa sawit adalah penghasil minyak nabati tertinggi di antara minyak nabati lainnya; 4,69 ton minyak (CPO +CPKO)/ha/tahun. Sementara Rapeseed hanya 0,69 ton/ha/tahun, Sunflower 0,52 ton/ha/tahun dan Soybean 0,45 ton/ha/tahun.
Terakhir, kelapa sawit adalah penghasil biomassa tertinggi di antara tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Per 1 ton minyak sawit akan terbawa 9,3 ton biomassa (serat sellulosa). Rapeseed dan minyak nabati lainnya, per 1 ton minyak hanya akan terikut 0,6-0,8 ton biomassa (serat sellulosa).
Lantaran punya biomassa yang berlimpah, penelitian intensif perlu dilakukan untuk menghasilkan produk bernilai tinggi dari bahan biomassa (selulosa) ini. Misalnya Ethanol, Bioplastik dan lainnya.
“Dari apa yang saya jelaskan itu, apakah masih diragukan kalau kelapa sawit itu pohon ajaib? Jadi, semua hasil dari tanaman sawit ini adalah sangat bermanfaat bagi Indonesia, maka mari kita jaga eksistensinya sampai kapan pun,” pinta Sahat.
Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz
Sumber Berita : Gatra.com