InfoSAWIT, JAKARTA – Lembaga swadaya ISPO WATCH dengan tegas mengutuk penyebaran produk yang menggunakan label palm oil free (bebas minyak sawit/POF) di Indonesia. Menurut mereka, negara perlu hadir untuk melindungi pasar Indonesia dan menolak produk dengan label POF yang beredar di tanah air.
ISPO Watch menyoroti daya saing minyak sawit yang sangat kuat di pasar Uni Eropa dibandingkan dengan sumber minyak nabati lainnya, termasuk yang diproduksi oleh Uni Eropa sendiri. Fenomena ini mendorong sejumlah pemangku kepentingan di Uni Eropa untuk melakukan kampanye negatif terhadap minyak sawit, termasuk yang berasal dari Indonesia, dengan mengusung label POF.
Ketua LSM ISPO Watch, Jaya Selwan, menyatakan keprihatinan terhadap kampanye negatif ini. la menekankan bahwa Indonesia telah memiliki skema pengelolaan sawit berkelanjutan yang dikenal sebagai Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Skema ini dibangun dengan prinsip-prinsip berkelanjutan untuk meningkatkan praktik tata kelola sawit di dalam negeri.
“Di tengah-tengah upaya memperbaiki praktik-praktik tata kelola sawit dengan prinsip-prinsip berkelanjutan, muncul isu label Palm Oil Free, yang dianggap sebagai bentuk kampanye negatif dan diskriminatif terhadap produk sawit Indonesia di dalam negeri,” ungkap Jaya Selwan dalam pernyataannya kepada infoSAWIT pada Rabu (3/1/2024).
la juga mendesak semua pemangku kepentingan di sektor sawit, dari hulu hingga hilir, untuk menolak produk dengan label POF yang beredar di Indonesia. Apalagi saat ini sawit merupakan aset dan pilar ekonomi bangsa. Keseluruhan sektor perlu bersatu untuk melawan kampanye yang dianggap merugikan industri sawit Indonesia.
“Dalam menghadapi isu label POF, upaya bersama dan pemahaman terhadap praktik-praktik berkelanjutan di sektor sawit menjadi kunci untuk memastikan kedaulatan ekonomi dan daya saing produk sawit Indonesia di pasar global,” tandas dia. (T2)
Sumber Berita : infosawit.com